Jumat, 08 Juni 2012

Suara hati seorang yatim piatu





Foto: “Suara hati seorang yatim piatu”

“Bangun-Bangun.. sudah siang jangan tidur saja kerjaan kalian” suara itu hampir setiap pagi ku dengar. Para petugas dari panti asuhan ini selalu seperti itu memabangunkan kami anak-anak yang tinggal disini, tak seperti layaknya suara seorang ibu dengan lembut membangunkan anaknya. Hampir 8 tahun sudah aku disini, ditempat yang mereka sebut panti asuhan namun bagiku lebih tepatnya penjara anak-anak. Meski mereka baik dan terkadang ramah, namun tak seperti orang tua sungguhan yang menyayangi anaknya dengan tulus. Mungkin itu gambaranku setidaknya kepada orang tua diluar sana yang mencintai dan menyayangi anaknya dengan tulus. Namun itu hanya pemikiranku dan yang sebenarnya terjadi sungguh jauh dari apa yang ku banyangkan selama ini. Aku bahkan tidak tahu siapa aku ini, orang tuaku dan jati diriku. Aku hanya mengingat bahwa aku lahir dan besar disini, dipanti asuhan “Kasih Bunda” ini. Mereka menceritakan bahwa aku ditemukan diselokan dan kemudian aku ditemukan oleh beberapa orang yang tidak sengaja lewat, kemudian aku dibawa ke tempat ini. Mereka, para pengurus dipanti asuhan ini memang akan memberi tahu kami tentang asal usul kami disini saat kami berusia 7 tahun. Mengapa orang tuaku sungguh tega menelantarkanku seperti ini. Apakah karena aku aib yang sama sekali harus dihilangkan dimuka bumi ini, atau aku hanya seonggok daging yang sama sekali tidak ada artinya bagi mereka. Entahlah.. yang jelas kini aku hanyalah seorang anak yatim piatu diantara ratusan anak-anak disini. Kami seperti sekelompok anak-anak yang tanpa orang tua, yang lahir dan besar tanpa bisa mengenal siapa orang tua kami. Memang beberapa dari mereka yang masih kecil masih tidak memikirkan tentang kehidupan ini. Yang mereka tahu hanya bermain, belajar dan makan itu saja. Namun bagi kami yang telah beranjak dewasa, semua kini telah berbeda. Kami sudah tahu mengapa kami disini tanpa orang tua dan tanpa kasih sayang dari mereka. 

“Woi.. ngelamun aja kerjaan kamu belakangan ini Her.. lagi mikirin apaan sih??” Seketika lamunanmu buyar saat teman sekamarku Gandi menepuk bahuku. “Gak lagi mikirin apa-apa kok Di, lagi pengen mikir aja jadi kayak pujangga” cetusku mencoba mengalihkan perhatian. “Ah loe gak ada tampang-tampang pujangga sok-sok mikir kamu her.. ntar cepet tua loh” kali ini celotehan temenku membuat kami berdua tertawa. Memang Gandi sangat dekat denganku disamping kami memang sekamar dipanti asuhan ini juga mungkin kami merasakan tidak memiliki orang tua. Dia selalu saja seperti itu selalu menggangguku saat aku terlihat sendiri memandangi keluar jendela dikamar kami. Dia mencoba menghiburku dan itu sedikit berhasil dengan celotehannya. Namun didalam hati ini aku tak mampu menghadapi dunia ini, dunia yang sama sekali tidak menghendakiku tuk mengenal siapa orang tuaku. Saat senja aku selalu menyempatkan duduk didekat jendela kamar ini, memandangi sebuah taman kecil yang tidak jauh dari panti asuhan ini. Beberapa anak dengan wajah cerianya bermain bersama orang tuanya. Aku tersenyum saat melihat mereka begitu ceria dan bahagia melewati sore hari yang damai dan tentram bersama orang-orang yang mereka cintai. Terkadang tak terasa air mataku menetes, andaikan aku adalah mereka dan takdirku tak seperti sekarang ini, mungkin hidupku akan sebahagia mereka. Tersenyum, bahagia, tertawa dan kasih sayang yang tidak putus dari orang tua dan itulah yang aku inginkan. Dan saat malam akan menutup mata, aku selalu berharap semua ini hanyalah mimpi dan ketika esok hari aku akan terbangun diantara orang-orang yang mencintai dan menyayangiku meski semua itu hanya keinginan semu seorang anak yatim piatu.

Untuk orang tua yang ada diluar sana, pikirkanlah seribu bahkan sejuta kali untuk membuang darah daging kalian, meski berbagai alasan yang kalian hadapi, karena anak adalah permata orang tua dan anugrah dari tuhan yang seharusnya mendapatkan cinta dan kebahagiaan dari orang tuanya.

“Ayah.. Ibu, dengarlah rintihan dalam hati ini. Memanggilmu melewati ikatan batin kita hingga hari berganti bulan dan tahun dan aku masih disini menunggu senyuman dan dekapan hangat kalian menyambutku. Ayah.. Ibu, meski akhirnya aku tak menemukan jalan pulang kerumah, dan meski kalian tak lagi menginginkan ku kembali, biarkanlah aku memanjatkan doa untuk kalian.. Tuhan maafkan kedua orang tuaku disana yang telah meninggalkan ku disini, ikhlaskan aku berjalan didunia ini meski tanpa tuntunan dari mereka hingga ajal menjemputku dan perkenankan aku melihat wajah mereka meski hanya dalam mimpi… AMIN”“Bangun-Bangun.. sudah siang jangan tidur saja kerjaan kalian” suara itu hampir setiap pagi ku dengar. Para petugas dari panti asuhan ini selalu seperti itu memabangunkan kami anak-anak yang tinggal disini, tak seperti layaknya suara seorang ibu dengan lembut membangunkan anaknya. Hampir 8 tahun sudah aku disini, ditempat yang mereka sebut panti asuhan namun bagiku lebih tepatnya penjara anak-anak. Meski mereka baik dan terkadang ramah, namun tak seperti orang tua sungguhan yang menyayangi anaknya dengan tulus. Mungkin itu gambaranku setidaknya kepada orang tua diluarsana yang mencintai dan menyayangi anaknya dengan tulus. Namun itu hanya pemikiranku dan yang sebenarnya terjadi sungguh jauh dari apa yang ku banyangkan selama ini. Aku bahkan tidak tahu siapa aku ini, orang tuaku dan jati diriku. Aku hanya mengingat bahwa aku lahir dan besar disini, dipanti asuhan “Kasih Bunda” ini. Mereka menceritakan bahwa aku ditemukan diselokan dan kemudian aku ditemukan oleh

Dua pilihan yang tersisa

aku malu meminta.
karena apa yang kucapai dan kuraih kadang hanya mimpi bagi orang lain.


aku malu mengeluh.
karena masalah ini hanya sebongkah rintangan dibandingkan derita orang lain.


NAMUN, aku benci berbohong.
karena sejatinya kita terlahir suci dan tak bisa berbohong.
JIKA kita berbohong, maka itu hanya akan melelahkan saja.


aaah.
mentari sudah tinggi.
kupikir gelisahku telah pergi.
sisa semangat yang kukumpulkan tercampur hangat dalam segelas kopi.
apapun yang kulakukan, waktu akan tetap berjalan.

karenanya,
diam terpuruk karena duka,
atau
bangkit kembali mencari bahagia.
adalah dua pilihan yang tersisa.

aku harus sadar.
"hidup itu bergerak maju"

Senin, 30 April 2012

bolehkah aku bermimpi ?


 
Menyusun kembali serpihan mimpi yang pernah terhempas kecewa.
Mimpi indah tentang kehidupan penuh cinta dan bahagia.

Sesekali aku mendesah lelah, ketika merangkai asa itu kembali.
Takut diriku akan kecewa lagi seperti masa itu.
Takut diriku untuk berharap, karena akupun merasa tak pantas meminta.
bolehkah aku bermimpi lagi?

Serpihan terakhir mimpiku akhirnya terangkai kembali.
Anehnya, aku meras...akan getar bahagia yang getir. . .

Sabtu, 17 Maret 2012

7 ekspresi senyum di sekolah

Coretan tangan kasarku haha J maaf kalo garing #krik…krik…krik…
Di saat saya kesusahan. Teman, satu senyum yang tulus lebih berharga daripada sejuta kata yang tiada guna. Kata itu yang selalu gsaya inget pas lagi ngeliat temen-temen saya senyum.  CEKIDOT GAN LIAT MUKA TEMEN ANE YANG LAGI SENYUM SEKALIAN NGENALIN MUKA MERAKA HAHA :D

1. Ini foto temen-temen saya sebelum nampilin musikalisasi puisi mukanya pada tegang tapi... masih bisa nyempetin senyum walaupun ada beberapa yang terlihat tegang haha

Kamis, 08 Maret 2012

50 Keunikan Tubuh Manusia


Tubuh manusia benar-benar mengagumkan. Jika kita berusaha untuk menjaga dan merawat tubuh kita dengan baik serta mempraktekan gaya hidup sehat, maka kemungkinan besar tubuh kita akan bertahan untuk waktu yang cukup lama. Mungkin anda akan terkejut mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh tubuh anda setelah membaca 50 keunikan tubuh manusia ini.

Selasa, 06 Maret 2012

I miss you

seperti embun, hadirmu yang sesaat telah membuat dunia ini jauh lebih damai.
seperti pelangi, hadirmu yang sesaat telah membuat langitku jauh lebih berwarna. . .

dan seperti ombak di pantai, aku akan mengingatmu hingga dunia berakhir. .

Senin, 05 Maret 2012

Arti tanda tangan anda


Di mata "peramal", tanda tangan seseorang punya makna macam-macam, bisa mencerminkan kepribadian dan pengharapan, ada pula yang mengartikannya sebagai lambang ego, atau pertanda jalan hidup seseorang. Namun menurut seorang psikolog dan pakar grafolog dari Bandung, tanda tangan lebih merupakan identitas atau segel diri, yang punya nilai hukum.

setiap orang pasti memiliki tanda tangan, tahukah anda arti tanda tangan anda sedikit pencerahan tentang tanda tangan yang di kutip dari berbagai sumber di dunia maya, inilah arti tanda tangan anda